Pipinya basah penuh air mata,
mahu saja di biarkan air mata darah yang mengalir kali ini,
titik-titik hitam datang kembali,
kali ini lebih banyak,
hampir menguasai hati nya,
taubat nasuha itu tidak berguna sama sekali bagi dirinya,
dia mengulang kembali kesilapan itu,
saat itu dia merasai dirinya menjemput kemurkaan Allah,
saat itu hatinya rasa jauh dengan Allah,
saat itu tubuhnya lemah akibat dosa itu.
Ya Allah,
sebutan berkali-kali,
Ya Allah,
dingin air mata mengalir deras,
tertunduk sebak,
kain sejadah di depannya di genggam kuat,
nafas turun naik,
Allahuakbar... aku tak nak ulang lagi dosa itu.
Allahuakbar... malu untuk aku berjanji sekali lagi.
tiba-tiba, Allaaaaahhhhhhhhh...
memecah kesunyian pagi itu.
di susuli tangis esak seorang hamba yang
mengharap pengampunan.
betul-betul..
seakan-akan ini taubat yang terakhir kalinya,
betul-betul..
seakan-akan ini taubat yang terakhir kalinya,
saat itu, di gagahi kembali azam dan tekadnya,
untuk tinggalkan dosa itu.
saat itu......
p/s : saat itu, detik bermula. khas untuk mereka yang mengharap pengampunan Allah
4 teguran:
wah.. melankoli yg hebat.
InsyaALLAH sama2 dpt pengajarannya. Aminn. ^_^
ana tak tahu apa jenis ni, sajak, pantun? hehe..
gemar berkarya dengan sajak.,
sangat tersentuh..ada bakat..mabruk ya ukht !!
tajamkan lagi penamu...-atau typing mu- he he
tajamkan lagi mata pensil mu
Catat Ulasan